Salah satu langkah konkrit yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) baru-baru ini adalah mendorong kepada mahasiswa dengan memberikan
pembekalan kemampuan berwirausaha di bidang perikanan melalui
pelatihan-pelatihan kewirausahaan. Pelatihan ini diberikan kepada 50 mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIPKANI) dari berbagai universitas di Indonesia. Mahasiswa diyakni
merupakan komponen penting dan sangat strategis di masyakat yang
diharapkan dapat menjadi motor penggerak pembangunan kelautan dan
perikanan.
Ajakan untuk menjadi pewirausaha baru di bidang perikanan tersebut disampaikan Sharif pada sambutannya saat pembukaan dan
pembekalan Training Dasar Advokasi dan Kepemimpinan Nasional (Tridaknas)
Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (Himapikani), Senin (11/3), di
Universitas Djuanda, Bogor.
Salah satu rangkaian pada kegiatan tersebut adalah pelatihan pembenihan
ikan air tawar dan pembuatan pakan ikan bagi mahasiswa. Ajakan Menteri
tersebut selain untuk mendukung industrialisasi kelautan dan perikanan, juga untuk mengurangi angka pengangguran.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di
Indonesia per Agustus 2012 turun menjadi 6,14% atau 7,24 juta orang
dibandingkan Agustus 2011 sebesar 6,56%. Meski telah mengalami
penurunan, pemerintah menargetkan angka pengangguran untuk dapat turun
lagi menjadi 5,1% pada 2014.
Penurunan itu dilakukan melalui
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan membangun
kompetensi, pembangunan sistem pendidikan, memfasilitasi tumbuh dan
berfungsinya mekanisme bursa kerja dan memprakarsai program pengembangan
kewirausahaan. Dengan pelaksanaan program kewirausahaan diharapkan
jumlah wirausaha dapat mencapai 1% dari populasi penduduk pada 2014.
Menurut
catatan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM),
proporsi wirausaha Indonesia baru sekitar 0,24% dari populasi. Padahal
untuk membangun ekonomi bangsa yang maju menurut sosiolog, David Mc
Cleiland, dibutuhkan minimal 2% atau 4,8 juta wirausaha dari populasi
penduduk Indonesia saat ini.
Sebagai perbandingan, Singapura
memiliki wirausaha 7,2%; Malaysia 2,1%; Thailand 4,1%; Korea Selatan
4,0%; dan Amerika Serikat 11,5 % dari seluruh populasi penduduknya. Bagi
Indonesia diperlukan waktu hingga 2030 untuk memiliki jumlah wirausaha
sebanyak 4,8 juta orang atau sekitar 2% dari total jumlah penduduknya
saat ini. Karena itu diperlukan upaya-upaya percepatan penciptaan
wirausaha baru untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mendorong
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Menurut Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP),
Suseno, dalam paparannya pada kegiatan pelatihan tersebut, P2MKP adalah
lembaga pelatihan/permagangan yang didirikan, dimiliki, dan dikelola
oleh pelaku utama/usaha secara swadaya, baik perorangan maupun kelompok.
P2MKP merupakan Diklat yang tumbuh di masyarakat yang secara sukarela
membantu masyarakat terutama di wilayah sekitarnya untuk dapat berusaha
mengikuti kegiatan usaha yang dilakukan oleh P2MKP tersebut.
Pelatih yang didatangkan untuk membantu peningkatan kapasitas mahasiswa
merupakan para pelaku usaha pengelola Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan
dan Perikanan (P2MKP) Dejefish Sukabumi dan P2MKP Koperasi Budidaya Air
Tawar (KABITA) Bogor.
Latar belakang pendirian P2MKP adalah untuk memberikan dukungan pada
Eselon I Teknis KKP dalam rangka peningkatan kualitas SDM KP melalui
pelatihan; meningkatkan akses masyarakat KP untuk memperoleh pelatihan
dan permodalan; tersedianya sumber pembiayaan di luar APBN-BPSDMKP yang
dapat dimanfaatkan; perlunya membangun jaringan bisnis di antara para
pelaku usaha dan utama; serta perlunya pembinaan sesuai standar-standar
yang berlaku di mana para pelaku usaha telah melakukan pelatihan,
magang, praktek kerja, dan lain-lain” ujar Suseno.
Himapikani sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang bertujuan
menggalang persatuan dan kerja sama untuk meningkatkan profesionalisme
dalam rangka meningkatkan masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran
guna menunjang pelaksanaan pembangunan nasional yang berbasis
kerakyatan, diharapkan dapat memanfaatkan peluang baik ini agar mereka
dapat mempersiapkan diri mereka sebagai calon pemimpin masa depan yang
memiliki visior.
Diawali dengan pelaksanaan jangka pendek,
membantu mempercepat kebijakan “ekonomi biru” yang diusung oleh KKP
melalui rangkaian kegiatan di dalamnya, sebagai mahasiswa yang dikenal
sebagai “agent of change” seyogya mengawal kebijakan pemerintah serta
membangun SDM yang kontributif dalam pembangunan perikanan di Indonesia.
Untuk mengetahui sumber kami bisa kunjungi link berikut : http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1967538/menteri-kp-ajak-mahasiswa-wirausaha-perikanan#.UUqCLIYRh0x
(data kembali diolah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar