JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem logistik ikan nasional mulai diterapkan tahun ini. Logistik perikanan bertujuan efisiensi biaya transportasi guna mendorong distribusi pasokan ikan dari industri hulu ke hilir, serta menggerakkan industri pengolahan ikan.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung, di Jakarta, Rabu (9/1/2013), mengemukakan, tahap pertama perbaikan sistem logistik ikan nasional dilakukan dengan membuat dua koridor distribusi ikan dari lumbung ikan ke sentra olahan.
Dua koridor itu meliputi jalur timur-barat, yakni Maluku-Jawa Timur dan jalur utara-selatan yakni Kendari-Jawa Timur. Pasokan ikan dari Kendari akan ditopang oleh Bau-bau (Sulawesi Tenggara), Banggai Kepulauan (Sulawesi Tengah), dan wilayah sekitarnya. Sedangkan, pasokan ikan di Maluku ditopang oleh Ambon dan sekitarnya.
Saut menambahkan, pihaknya berencana membangun gudang pendingin pada pelabuhan-pelabuhan perikanan di Kendari berkapasitas 500 ton, Bau-bau dan Banggai Kepulauan berkapasitas 50-100 ton, Ambon 500 ton, Brondong (Jawa Timur), dan Jakarta berkapasitas masing-masing 1.000-2.000 ton.
"Pembangunan gudang pendingin ikan untuk mengantisipasi kelebihan pasokan ikan pada musim puncak dan kekurangan stok pada musim paceklik," ujarnya. Selain itu, mengembangkan sistem transportasi berupa armada pengangkutan ikan dari sentra produksi ke sentra olahan.
Bulan Januari-Maret 2013, perencanaan teknis dilakukan, sedangkan operasional pada bulan April-November 2013. Pihaknya bekerjasama dengan asosiasi kapal pengangkut ikan.
Sumber : kompas.com http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/01/09/23032015/Sistem.Logistik.Ikan.Mulai.Diterapkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar