Jadilah yang Pertama

"baik atau buruk informasi yang anda sampaikan, yang pertama akan selalu diingat"

Jumat, 16 Desember 2011

MATERI PENYULUH PERIKANAN (6)


TEKNIK PEMBUATAN  ALAT TANGKAP MINI LONG LINE

Berdasarkan penggunaan bahan utama (material) dari tali utama (main line), maka alat tangkap long line dapat dibedakan menjadi 2 ; yaitu :
Ø  Monofilamen
Ø  Multifilamen

1.            Long Line Monofilamen

          Bahan dasar longline monofilament terbuat dari Nylon  atau Poly Amide (PA). Para nelayan lebih mengenal bahan ini dengan istilah senar
          Penggunaan long line dari bahan monofilament ini mempunyai kelebihan dan kelemahan.
          Kelebihan bahan monofilament :
        Transparan
        Kuat/ tahan putus
        Diameternya kecil, sehingga air atau pengaruh arus kecil
        Harganya relative lebih murah
        Dengan alat bantu line reel, penyimpanannya menjadi lebih simple.
        Tidak menyerap air
        Bobotnya ringan
          Kelemahan bahan monofilament :
        Bahannya kaku, sehingga sulit digulung
        Mudah kusut

2.            Long Line Multifilamen

          Bahan dasar longline multifilament  terbuat sejumlah serabut yang kemudian dipintal menjadi seutas tali sehingga disebut multi filament rope. Bahan dasarnya  cukup beragam namun yang banyak digunakan untuk long line adalah, Nylon multifilament, Polyester, Cremona , Mansen, Kuralon dan Poly Ethylene.
          Kelebihan  bahan multifilament :
        Tali dari bahan multifilament lemas, sehingga mudah digulung
        Tidak mudah kusut
          Kelemahan bahan multifilament :
        Diameternya besar, sehingga terpengaruh arus
        Penyimpanannya memerlukan tempat
        Harga bahan tertentu relative mahal
        Higroskopik ( menyerap air)

Peralatan yang digunakan dalam membuat Mini Long Line adalah sebagai berikut :
n  Sarung tangan
n  Gunting
n  Pisau / cutter
n  Tang potong / Catut (kakak tua)
n  Meteran roll
n  Wire cutter
n  Tang gepeng
n  Hand pressure / klem
n  Tang pembuka simpul
n  Marlin spike

Pembuatan Tali Utama (Main Line)
n  Tali Utama dari bahan PA monofilamen ø 3 mm atau PE multifilamen ø 4~5 mm dipotong setiap 50 meter.
n  Pada kedua ujungnya dibuatkan mata (eye splice) yang berfungsi untuk menyambungkan antar tali utama
n  Pada kapal-kapal Bagan atau Taiwan yang menggunakan PA monofilamen, disetiap ujung mata disambung dengan tali penepi yang terbuat dari bahan PE braided ø 5 mm, panjang ± 40 cm
n  Dari kedua sambungan jika sudah dirangkai kemudian disambung dengan tali penghubung (conector)

Pembuatan Tali Cabang (Branch Line)
n  Tali cabang dari bahan PA monofilamen ø 1,5 ~ 2 mm atau PE multifilamen ø 3 mm dipotong setiap 20 meter dan pada kedua ujungnya dibuatkan mata.
n  Pada bagian atas diberi tali bantu , panjang ± 75 cm dan dipasang kili-kili (swivel)
n  Pada bagian bawah adalah tali baja (wire leader) ø 1 mm panjang ± 50 cm ,pada ujung yang atas diberi mata untuk disambungkan ketali cabang dan ujung yang lain dipasang mata pancing.
n  Untuk mengurangi terpuntirnya tali cabang, ada sebagian nelayan menambahkan 1 kili-kili diujung bawah tali cabang.

Bambu Bendera
Pada kapal yang tidak dilengkapi dengan radio buoy, untuk tanda mulai dan akhir setting dipasang bambu bendera. Maksud pemasangan bambu bendera ini adalah agar rangkaian long line bisa dilihat dari tempat yang agak jauh,
           Bahan dari bambu , panjang ± 7 meter,
             ø 6 ~ 8 cm
          Dipasang 3 tali ikatan :
        Yang diatas untuk penyambung pelampung sebanyak 2 buah
        Yang ditengah untuk disambungkan pada tali utama
        Yang dibawah disambungkan pada pemberat, berat antara 5 ~ 10 kg atau disesuaikan sehingga bila dipasang dilaut bambu tersebut dapat berdiri tegak.

Cara penyambungan tali pelampung pada tali utama ada 2 cara :
1.    Pada tali pelampung dari bahan PE multifilamen yang disambungkan pada tali utama dari PA monofilamen , diikatkan dengan double English knot
2.    Pada tali pelampung dari bahan PE multifilamen yang disambungkan pada tali utama dari bahan PE multifilamen, maka pengikatannya ada yang menggunakan cara sisip dan ada yang diikat dengan double English knot

Peralatan tambahan yang digunakan
1.    Jangkar dengan 4 kait :
          Terbuat dari besi beratnya ± 2 ~ 2.5 kg.
          Digunakan untuk mengait tali utama terutama pada waktu tali utama tersangkut bagian-bagian kapal yang berada dibawah air atau terkena baling-baling sehingga tali utama yang menjulur dilaut tidak terlihat.
          Digunakan untuk mengait tali utama pada saat putus.
2.    Ganco bambu:
     Ganco bambu digunakan untuk menaikan ikan yang tertangkap. Untuk ikan yang besar dan berat perlu digunakan 2 buah ganco
     Terbuat dari bambu ø 4 ~ 5 cm, panjang ± 3 meter
3.    Ganco pendek :
     Digunakan untuk menaikkan ikan-ikan kecil, atau memindahkan ikan yang tertangkap.
     - Terbuat dari kayu ø 3 cm, panjang 50         cm, pada ujungnya diberi pengait       seperti halnya ganco bambu
4.    Tombak ikan :
     Alat ini  digunakan untuk menombak ikan tuna dan lainnya yang terlepas dari mata pancing, atau putus pada saat akan dinaikkan ke geladak kapal.
     Mata tombak dibuat terpisah dengan gagang tombak, dan pada mata tombak dipasang tali yang disambungkan dan diikatkan ke kapal
5.    Pisau untuk menyiangi ikan:
     Digunakan untuk menyiangi ikan, terbuat dari baja, lebar ± 4 cm, panjang ± 20 cm , bagian yang tajam satu sisi
6.    Parang :
     Digunakan untuk memotong sirip, tulang atau moncong ikan marlin, layaran dan ikan pedang.
7.    Palu kayu :
     Pada kapal yang menggunakan es curai, alat ini digunakan untuk menghancurkan es yang menggumpal

Tidak ada komentar:

Entri Populer