Jadilah yang Pertama

"baik atau buruk informasi yang anda sampaikan, yang pertama akan selalu diingat"

Serba-Serbi

 Fakta Unik Seputar Kelautan Indonesia


Lautan merupakan bagian terluas dari bumi. Lautanlah yang menyebabkan planet kita begitu biru. Terlebih lagi di negeri tercinta kita Indonesia, laut amat mendominasi cakupan wilayah negara ini. Terdapat berbagai fakta dan data menarik mengenai kelautan Indonesia ataupun dunia. Berikut disajikan beberapa fakta unik seputar kelautan kita, diantaranya :

1. Air di laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut.

2. Indonesia adalah negara maritime terbesar di dunia dengan luas laut mencapai 5.8 juta km2 dan panjang pantai sekitar 95.181 km atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

3. Garis pantai Indonesia merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia.

4. Wilayah perairan Indonesia terdiri dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) 2,7 juta km2 dan wilayah laut territorial 3,1 juta km2.

5. Demikian luasnya laut Indonesia, ternyata mampu menyerap sekitar 44% dari seluruh jumlah karbon dioksida (CO2) di atmosfer.

6. Potensi sumberdaya perikanan tangkap 6,4 juta ton per tahun, akan tetapi nelayan masih miskin.

7. Jumlah nelayan (laut dan perairan umum) sebesar 2.755.794 orang, akan tetapi lebih dari 50% atau 1.466.666 nelayan berstatus sambilan utama dan sambilan tambahan.

8. Potensi budidaya laut seluas 8.363.501 ha, akan tetapi realisasi hanya seluas 74.543 ha.

9. Luas laut Indonesia 5,8 juta km2 atau 2/3 luas wilayah RI dan panjang pantai 95.181 km, akan tetapi PDB perikanan baru sekitar 3,2%.

10. Pada tahun 2010, ada sekitar 570,827 perahu/kapal yang melakukan penangkapan ikan di lautan Indonesia.

11. Pada tahun yang sama, dalam area 1 km2 lautan Indonesia, kira-kira terdapat 10 buah kapal/perahu penangkap ikan.

12. Potensi ikan tuna di laut selatan Indonesia lebih dari 6 ribu ton per tahun

13. hampir 40 juta orang penduduk Indonesia tinggal di kawasan pesisir.

14. Sejauh ini, di Indonesia pemanfaatan sumber daya laut hanya menyentuh daerah laut dangkal, kedalaman kurang dari 200 meter. Padahal, perairan laut dangkal hanya mencakup 30 persen dari total lautan yang ada di Bumi.



Sejarah Bitung


Menurut cerita sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Penduduk yang pertama yang memberikan nama Bitung adalah Dotu Hermanus Sompotan yang dalam bahasa daerah disebut dengan Tundu'an atau pemimpin.

Dotu Hermanus Sompotan tidak sendirian tetapi pada saat itu dia datang bersama dengan Dotu Rotti, Dotu Wullur, Dotu Ganda, Dotu Katuuk, Dotu Lengkong. Pengertian kata Dotu adalah orang yang dituakan atau juga bisa disebut sebagai gelar kepemimpinan pada saat itu, sama seperti penggunaan kata Datuk bagi orang kepulauan Sumatera.

Mereka semua dikenal dengan sebutan 6 Dotu Tumani Bitung, mereka membuka serta menggarap daerah tersebut agar menjadi daerah yang layak untuk ditempati, mereka semua berasal dari Suku Minahasa, etnis Tonsea. Makam dan Prasasti dari Dotu Hermanus Sompotan dapat kita temui di pusat Kota Bitung yang merupakan bagian dari peninggalan sejarah berdirinya Kota Bitung yang tidak dapat dilupakan sepanjang masa. Seiring sejalan, kini para anak dan keturunannya banyak berdomisili di daerah yang disebut Aer Tembaga.

Daerah pantai yang baru ini ternyata banyak menarik minat orang untuk datang dan tinggal menetap sehingga lama kelamaan penduduk Bitung mulai bertambah. Sebelum menjadi kota, Bitung hanyalah sebuah desa yang dipimpin oleh Arklaus Sompotan sebagai Hukum Tua (Lurah) pertama desa Bitung dan memimpin selama kurang lebih 25 tahun, yang pada saat itu Desa Bitung adalah termasuk dalam Kecamatan Kauditan. Arklaus Sompotan sendiri dimakamkan di desa Karegesan Minawerot, Kecamatan Kauditan.

Seiring sejalan dengan perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis serta jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan pesatnya maka pada tahun 70-an Bapak Jack J Sompotan yang pada saat itu merupakan Assisten Pribadi Khusus dari Gubernur H.V Worang memberikan masukan kepada Gubernur H. V. Worang bahwa sudah saatnya Bitung itu dijadikan sebuah Kota dan kemudian sekitar akhir tahun 1970-an Bitung dijadikan Kota Administratif yang kemudian diangkatlah Walikota Pertama yaitu Wempie Worang Yang merupakan adik dari Gubernur H. V. Worang.

Dari Sekitar tahun 1940-an, para pengusaha perikanan yang mengusahakan Laut Sulawesi tertarik dengan keberadaan Bitung dibandingkan Kema (di wilayah Kabupaten Minahasa)yang dulunya merupakan pelabuhan perdagangan, karena menurut pandangan mereka Bitung lebih strategis dan bisa dijadikan pelabuhan pengganti Kema.

Bitung memiliki Gunung Dua Sudara yang terletak di pinggiran dalam Kota Bitung. Dan juga Bitung memiliki Pulau Lembeh yang merupakan salah satu pulau terbesar di Sulawesi Utara yang merupakan milik dari Dotu Xavier Dotulong, yang pada perkembangannya bisa dijadikan sebagai penahan ombak alamiah yang dapat melindungi Pelabuhan Bitung sepanjang tahun dari terpaan angin dan gelombang yang besar.

Entri Populer