TEKNIK PEMBUATAN ALAT TANGKAP MINI LONG LINE
Berdasarkan penggunaan bahan utama (material) dari tali utama (main
line), maka alat tangkap long line dapat dibedakan menjadi 2 ; yaitu :
Ø
Monofilamen
Ø
Multifilamen
1.
Long Line Monofilamen
•
Bahan dasar longline monofilament terbuat dari
Nylon atau Poly Amide (PA). Para nelayan
lebih mengenal bahan ini dengan istilah senar
•
Penggunaan long line dari bahan monofilament ini
mempunyai kelebihan dan kelemahan.
•
Kelebihan bahan monofilament :
–
Transparan
–
Kuat/ tahan putus
–
Diameternya kecil, sehingga air atau pengaruh arus
kecil
–
Harganya relative lebih murah
–
Dengan alat bantu line reel, penyimpanannya menjadi
lebih simple.
–
Tidak menyerap air
–
Bobotnya ringan
•
Kelemahan bahan monofilament :
–
Bahannya kaku, sehingga sulit digulung
–
Mudah kusut
2.
Long Line Multifilamen
•
Bahan dasar longline multifilament terbuat sejumlah serabut yang kemudian
dipintal menjadi seutas tali sehingga disebut multi filament rope. Bahan
dasarnya cukup beragam namun yang banyak
digunakan untuk long line adalah, Nylon multifilament, Polyester, Cremona , Mansen,
Kuralon dan Poly Ethylene.
•
Kelebihan bahan
multifilament :
–
Tali dari bahan multifilament lemas, sehingga mudah
digulung
–
Tidak mudah kusut
•
Kelemahan bahan multifilament :
–
Diameternya besar, sehingga terpengaruh arus
–
Penyimpanannya memerlukan tempat
–
Harga bahan tertentu relative mahal
–
Higroskopik ( menyerap air)
Peralatan yang
digunakan dalam membuat Mini Long Line adalah sebagai berikut :
n
Sarung tangan
n
Gunting
n
Pisau / cutter
n
Tang potong / Catut (kakak tua)
n
Meteran roll
n
Wire cutter
n
Tang gepeng
n
Hand pressure / klem
n
Tang pembuka simpul
n
Marlin spike
Pembuatan Tali Utama (Main Line)
n
Tali Utama dari bahan PA monofilamen ø 3 mm atau PE
multifilamen ø 4~5 mm dipotong setiap 50 meter.
n
Pada kedua ujungnya dibuatkan mata (eye splice) yang
berfungsi untuk menyambungkan antar tali utama
n
Pada kapal-kapal Bagan atau Taiwan yang menggunakan PA
monofilamen, disetiap ujung mata disambung dengan tali penepi yang terbuat dari
bahan PE braided ø 5 mm, panjang ± 40 cm
n
Dari kedua sambungan jika sudah dirangkai kemudian
disambung dengan tali penghubung (conector)
Pembuatan Tali Cabang (Branch Line)
n
Tali cabang dari bahan PA monofilamen ø 1,5 ~ 2 mm
atau PE multifilamen ø 3 mm dipotong setiap 20 meter dan pada kedua ujungnya
dibuatkan mata.
n
Pada bagian atas diberi tali bantu , panjang ± 75 cm
dan dipasang kili-kili (swivel)
n
Pada bagian bawah adalah tali baja (wire leader) ø 1
mm panjang ± 50 cm ,pada ujung yang atas diberi mata untuk disambungkan ketali
cabang dan ujung yang lain dipasang mata pancing.
n
Untuk mengurangi terpuntirnya tali cabang, ada
sebagian nelayan menambahkan 1 kili-kili diujung bawah tali cabang.
Bambu Bendera
Pada kapal yang tidak dilengkapi dengan radio buoy, untuk tanda mulai
dan akhir setting dipasang bambu bendera. Maksud pemasangan bambu bendera ini
adalah agar rangkaian long line bisa dilihat dari tempat yang agak jauh,
•
Bahan dari
bambu , panjang ± 7 meter,
ø 6 ~ 8 cm
•
Dipasang 3 tali ikatan :
–
Yang diatas untuk penyambung pelampung sebanyak 2 buah
–
Yang ditengah untuk disambungkan pada tali utama
–
Yang dibawah disambungkan pada pemberat, berat antara
5 ~ 10 kg atau disesuaikan sehingga bila dipasang dilaut bambu tersebut dapat
berdiri tegak.
Cara penyambungan tali pelampung pada tali utama ada 2 cara :
1.
Pada tali pelampung dari bahan PE multifilamen yang
disambungkan pada tali utama dari PA monofilamen , diikatkan dengan double
English knot
2.
Pada tali pelampung dari bahan PE multifilamen yang
disambungkan pada tali utama dari bahan PE multifilamen, maka pengikatannya ada
yang menggunakan cara sisip dan ada yang diikat dengan double English knot
Peralatan
tambahan yang digunakan
1. Jangkar
dengan 4 kait :
•
Terbuat dari besi beratnya ± 2 ~ 2.5 kg.
•
Digunakan untuk mengait tali utama terutama pada waktu
tali utama tersangkut bagian-bagian kapal yang berada dibawah air atau terkena
baling-baling sehingga tali utama yang menjulur dilaut tidak terlihat.
•
Digunakan untuk mengait tali utama pada saat putus.
2. Ganco
bambu:
Ganco bambu digunakan untuk menaikan ikan
yang tertangkap. Untuk ikan yang besar dan berat perlu digunakan 2 buah ganco
Terbuat dari bambu ø 4 ~ 5 cm, panjang ± 3
meter
3. Ganco
pendek :
Digunakan untuk menaikkan ikan-ikan kecil,
atau memindahkan ikan yang tertangkap.
- Terbuat dari kayu ø 3 cm, panjang 50 cm,
pada ujungnya diberi pengait seperti
halnya ganco bambu
4. Tombak
ikan :
Alat ini
digunakan untuk menombak ikan tuna dan lainnya yang terlepas dari mata
pancing, atau putus pada saat akan dinaikkan ke geladak kapal.
Mata tombak dibuat terpisah dengan gagang
tombak, dan pada mata tombak dipasang tali yang disambungkan dan diikatkan ke
kapal
5. Pisau
untuk menyiangi ikan:
Digunakan untuk menyiangi ikan, terbuat
dari baja, lebar ± 4 cm, panjang ± 20 cm , bagian yang tajam satu sisi
6. Parang
:
Digunakan untuk memotong sirip, tulang atau
moncong ikan marlin, layaran dan ikan pedang.
7. Palu
kayu :
Pada kapal yang menggunakan es curai, alat
ini digunakan untuk menghancurkan es yang menggumpal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar