"Tarian" Ikan Badut Bikin Anemon Tumbuh Cepat
Interaksi antara ikan Badut atau ikan Nemo dengan Anemon selama ini diduga hanya menguntungkan salah satu pihak. Namun, ternyata dugaan itu salah.
Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti biologi kelautan Auburn University di Alabama, Amerika Serikat, menemukan bahwa interaksi antara ikan badut dengan anemon adalah interaksi dua arah,
Sebelumnya, diyakini bahwa dalam interaksi tersebut, ikan badut memperoleh tempat tinggal dan tempat bersembunyi. Ikan badut perlu bersembunyi dari pemangsanya, ikan baracuda, sedangkan anemon sendiri tak memperoleh keuntungan apa-apa.
Dalam studi terbaru, diketahui bahwa gerakan ikan badut yang seperti tarian menguntungkan bagi anemon, membantunya bernafas.
"Ini adalah pertama kalinya kami berhasil mengungkapkan bahwa ternyata ikan badut membantu anemon laut untuk bernafas dan mengaerasi dirinya sendiri," kata Chadwick seperti dikutip Livescience, Rabu (27/2/2013).
Hubungan itu terungkap setelah tim melakukan percobaan di laboratorium dengan ikan dan anemon yang diambil dari Laut Merah dekat Aqaba, Yordania.
Peneliti meletakkan kedua hewan tersebut pada akuarium yang terpisah untuk melihat jumlah penggunaan oksigen dari tiap-tiap spesies. Kemudian, keduanya disatukan untuk mengukur total penggunaan oksigen ketika mereka bersama, sekaligus merekam interaksi antara keduanya.
Ternyata, total penggunaan oksigen ketika kedua hewan ini disatukan melebihi jumlah total kadar oksigen yang mereka gunakan ketika dipisahkan. Hasil ini hanya muncul ketika keduanya saling berinteraksi dan bersentuhan satu sama lain.
Ketika nemo 'menari', gerakan sirip dan ekornya akan menciptakan sirkulasi air bagi anemon. Dengan demikian, anemon mendapat lebih banyak oksigen yang akan meningkatkan metabolisme dan pertumbuhan.
Pada akhirnya, pertumbuhan anemon yang lebih cepat dirasakan manfaatnya juga oleh ikan badut. Ikan tersebut punya tempat berlindung yang lebih luas.
Hiu Ternyata Takut Purnama
Ilmuwan dari University of Western Australia meneliti 39 hiu karang
abu-abu (Carcharhinus amblyrhynchos) yang hidup di Palau, Micronesia,
sebelah timur Filipina. Peneliti mendapatkan fakta menarik tentang pola
selam hiu tersebut.
Salah satu yang menarik, hiu ternyata "takut" purnama. Saat bulan purnama, hiu spesies tersebut menyelam lebih dalam di lautan. Sebaliknya, pada saat bulan baru, hiu cenderung berenang di dekat permukaan.
Selain dipengaruhi oleh Bulan, pola gerak hiu juga dipengaruhi oleh Matahari. Di siang hari, hiu menyelam lebih dalam. Sementara, mulai sore hingga malam, hiu mulai berenang mendekati wilayah permukaan.
"Ini sesuai dengan bagaimana intensitas cahaya di karang berubah secara harian," kata Gabriel Vianna dari University of Western Australia yang terlibat riset, seperti dikutip Livescience, Jumat (19/4/2013).
Berdasarkan musim, hiu berenang di wilayah dekat permukaan pada musim dingin, pada kedalaman 35 meter. Sementara, pada musim panas, hiu berenang lebih dalam. Kedalaman selam saat musim panas 60 meter lebih dalam dari biasanya.
Para ilmuwan percaya, pola gerak hiu dipengaruhi oleh suhu dan upaya menghemat energi. Hiu menghindari suhu lebih tinggi agar energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Selain itu, hiu juga berenang lebih dalam untuk menghindari hiu lain yang lebih besar.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, 10 April 2013 lalu. Pengetahuan tentang pola gerak hiu bisa menjadi dasar dalam upaya pelestariannya. saat ini, hiu adalah salah satu golongan ikan dengan ancaman terbesar. Kurang lebih 100 juta hiu dibunuh tiap tahunnya. Hiu karang abu-abu sendiri belum menjadi perhatian utama
sumber : http://sains.kompas.com/read/2013/04/22/10470467/Hiu.Ternyata.Takut.Purnama
Salah satu yang menarik, hiu ternyata "takut" purnama. Saat bulan purnama, hiu spesies tersebut menyelam lebih dalam di lautan. Sebaliknya, pada saat bulan baru, hiu cenderung berenang di dekat permukaan.
Selain dipengaruhi oleh Bulan, pola gerak hiu juga dipengaruhi oleh Matahari. Di siang hari, hiu menyelam lebih dalam. Sementara, mulai sore hingga malam, hiu mulai berenang mendekati wilayah permukaan.
"Ini sesuai dengan bagaimana intensitas cahaya di karang berubah secara harian," kata Gabriel Vianna dari University of Western Australia yang terlibat riset, seperti dikutip Livescience, Jumat (19/4/2013).
Berdasarkan musim, hiu berenang di wilayah dekat permukaan pada musim dingin, pada kedalaman 35 meter. Sementara, pada musim panas, hiu berenang lebih dalam. Kedalaman selam saat musim panas 60 meter lebih dalam dari biasanya.
Para ilmuwan percaya, pola gerak hiu dipengaruhi oleh suhu dan upaya menghemat energi. Hiu menghindari suhu lebih tinggi agar energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Selain itu, hiu juga berenang lebih dalam untuk menghindari hiu lain yang lebih besar.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, 10 April 2013 lalu. Pengetahuan tentang pola gerak hiu bisa menjadi dasar dalam upaya pelestariannya. saat ini, hiu adalah salah satu golongan ikan dengan ancaman terbesar. Kurang lebih 100 juta hiu dibunuh tiap tahunnya. Hiu karang abu-abu sendiri belum menjadi perhatian utama
sumber : http://sains.kompas.com/read/2013/04/22/10470467/Hiu.Ternyata.Takut.Purnama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar