Forum Komunikasi Penyuluh Perikanan Bitung
Jadilah yang Pertama
"baik atau buruk informasi yang anda sampaikan, yang pertama akan selalu diingat"
Selasa, 30 April 2013
Gelar Pembinaan Mutu Ikan di PPS Bitung mendukung Blue Ekonomi KKP
Dalam rangka meningkatkan kualitas mutu ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, serta usaha pencegahan kontaminasi ikan dengan zat-zat yang berbahaya, pada hari Selasa, 23 April 2013 digelar Sosilalisasi Pembinaan Mutu ikan bertempat di aula PPS Bitung. Kegiatan ini dibuka oleh bapak Philipus Wahyu Hidayat, selaku plh Kepala Pelabuhan yang masih Dinas Luar. Peserta yang diundang dalam kegiatan ini berjumlah 50 orang yaitu para penyuluh perikanan baik UPT KKP dan penyuluh perikanan daerah setempat, staf dari instansi terkait (Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bitung dan Pangkalan Pengawasan PSDKP Bitung), dari Perusahan Pengolahan Ikan, para nakhoda kapal purse seine dan hand line, serta penjual ikan di TPI (tibo-tibo). Yang bertindak sebagai Narasumber adalah dari PPS Bitung sejumlah 4 orang, dan dari Balai Pengujian dan Sertifikasi Hasil Perikanan 1 orang, dengan fasilitator staf pps bitung 2 orang.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin PPS Bitung, dan dalam pelaksanaannya sangat mendapat respon yang baik dari peserta sehingga banyak dari peserta yang bertanya tentang mutu ikan yang baik, serta peserta bisa mengetahui penggunaan zat-zat yang berbahaya lainnya. Diperlukan penanganan yang baik dan fasilitas yang baik dilengkapi dengan sanitasi dan hygines dalam mendukung kualitas ikan yang bermutu tinggi. Oleh karena itu diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat perikanan untuk ikut terlibat dalam menjaga mutu ikan yang baik, serta merubah pola pikir nelayan untuk mencintai lingkungan, menjaga Sumber Daya Ikan tetap Lestari, dan mewujudkan pola hidup bersih.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin PPS Bitung, dan dalam pelaksanaannya sangat mendapat respon yang baik dari peserta sehingga banyak dari peserta yang bertanya tentang mutu ikan yang baik, serta peserta bisa mengetahui penggunaan zat-zat yang berbahaya lainnya. Diperlukan penanganan yang baik dan fasilitas yang baik dilengkapi dengan sanitasi dan hygines dalam mendukung kualitas ikan yang bermutu tinggi. Oleh karena itu diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat perikanan untuk ikut terlibat dalam menjaga mutu ikan yang baik, serta merubah pola pikir nelayan untuk mencintai lingkungan, menjaga Sumber Daya Ikan tetap Lestari, dan mewujudkan pola hidup bersih.
Selasa, 02 April 2013
PROFIL POKLAHSAR USTAFU
Pada kesempatan sebelumnya kami menulis tentang USTAFU yakni tempat usaha pengolahan ikan cakalang asap, atau bahasa manadonya Usaha Tampa fufu (bisa anda kunjungi link berikut ini: http://penyuluhppsbitung.blogspot.com/2013/04/mengenal-lebih-dekat-dengan-ustafu.html)
Kali ini kita akan menguraikan sekilas tentang profil kelompok pengolahan dan pemasaran (POKLAHSAR) USTAFU itu sendiri. Pada posting sebelumnya sudah kita ketahui
bahwa Sentra pengolahan
cakalang fufu di Kota Bitung terdapat di wilayah Kecamatan Girian.
Banyaknya masyarakat yang mengolah ikan cakalang fufu, sehingga
dibentuklah kelompok pengolah cakalang fufu untuk memanfaatkan
potensi sumberdaya ikan yang ada dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Salah
satu
kelompok
pengolah
cakalang
fufu
tersebut
yaitu
kelompok
Ustafu, yang diambil dari singkatan Usaha Tampa(tempat,red) Fufu(asap,red).
Kelompok
yang diketuai oleh ibu Marwiah
Lahadji ini merupakan
kelompok tertua
di Kota
Bitung, berdiri
pada
tanggal
10
Nopember
1996
dengan
jumlah
anggota
sebanyak
20
orang. Sejarah berdiri karena di
wilayah
Girian
banyak
masyarakatnya
yang
mengolah
ikan
cakalang
fufu
sehingga
bisa
dikatakan
sentra
pengolahan
cakalang
fufu
di
Bitung.
Melihat
hal
ini
maka
dibentuklah
kelompok ibu-ibu pengolah
cakalang
fufu
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
anggota
kelompoknya.
- Visi kelompok : Meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok
- Misi kelompok :
- Menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas antar anggota kelompok
- Meningkatkan pendapatan anggota kelompok
- Menambah / membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
- Menjalin kemitraan dengan instansi terkait mapun lembaga keuangan.
Selain melakukan
proses pengolahan
cakalang fufu,
dilakukan juga
kegiatan pertemuan
kelompok dan
dilaksanakan setiap
seminggu sekali
pada hari
Sabtu sore
di rumah
anggota kelompok
secara bergiliran.
Pertemuan ini
dilaksanakan untuk
saling bertukar
informasi atau
pemecahan permasalahan
yang menyangkut
kegiatan pengolahan
dan pemasaran
hasil. Pada
pertemuan ini
juga dilaksanakan
kegiatan arisan
kelompok dan
pembayaran iuran
kas kelompok.
Pada awal bulan maret kemarin, Ustafu telah mengadakan pelatihan kepada anggota Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kelompok PKK dari kota Balikpapan selama 4 hari mulai tanggal 5 maret sampai dengan 9 maret 2013. Kegiatan Pelatihan Peningkatan Teknologi Industri Perikanan ini merupakan kerjasama antara Disperindag Kota Balikpapan dan Disperindag Kota Bitung. Dalam kegiatan itu, ketua Kelompok Ustafu, ibu Marwiyah sebagai Pelatih mengadakan demonstrasi cara pengolahan cakalang fufu dan juga pengolahan limbah cakalang menjadi bakasang, woku, dan tepung ikan.
Pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan kunjungan oleh Koordinator Wilayah Regional IV Pusat Penyuluh Penyuluh Perikanan ke kelompok Ustafu, bapak Ir. Surya Darma, didampingi oleh LO (bapak Lucky Ruhyan Ganis, S.St.Pi, dan Rosadi, S.St.Pi), serta penyuluh perikanan. Pada pertemuan itu disebutkan bahwa Poklahsar Ustafu bisa mengusulkan untuk menjadi calon peserta Lomba GEMPITA Regional IV yang akan dilaksanakan pada tahun ini.
Mengenal Lebih Dekat dengan USTAFU (Usaha Tampa Fufu)
Kota
Bitung
terkenal
dengan
sebutan
“Kota
Cakalang”
karena
Bitung
memiliki
potensi
kelautan
dan
perikanan
yang
sangat
besar
dengan
Komoditas
andalan
di
bidang
perikanan
tangkap
antara
lain
:
ikan
Tuna,
Tongkol,
dan
Cakalang,
sehingga
menjadikan
sektor
ini
sebagai
primadona
dalam
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Ikan
Cakalang sering disebut
skipjack tuna.
Besarnya potensi
sumberdaya ikan
cakalang di
kota Bitung
menyebabkan tingginya
minat dari
masyarakat untuk
mengolah ikan,
salah satunya
menjadikan pengolahan
ikan cakalang
asap, atau
nama lokalnya
cakalang fufu.
Pengolahan
Ikan Cakalang
Fufu merupakan
pengolahan tradisional
dengan proses
pengasapan, yang
bertujuan untuk
memperpanjang masa
simpan ikan
melalui unsur-unsur
kimia yang
terkandung di
dalam asap,
sehingga dapat
meningkatkan daya
awet ikan.
Sentra
pengolahan cakalang fufu di Kota Bitung terdapat di wilayah Kecamatan
Girian. Banyaknya masyarakat yang mengolah ikan cakalang fufu,
sehingga dibentuklah kelompok pengolah cakalang fufu untuk
memanfaatkan potensi sumberdaya ikan yang ada dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Salah
satu kelompok
pengolah cakalang
fufu tersebut
yaitu kelompok
Ustafu atau Usaha Tampa Fufu.
Kelompok ini
berdiri pada
tanggal 10
Nopember 1996
dengan jumlah
anggota sebanyak
20 orang.
- Visi kelompok : Meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok
- Misi kelompok :
- Menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas antar anggota kelompok
- Meningkatkan pendapatan anggota kelompok
- Menambah / membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
- Menjalin kemitraan dengan instansi terkait mapun lembaga keuangan.
Produk yang
dihasilkan oleh kelompok Ustafu antara lain adalah tepung ikan,
bakasang, woku dan ikan cakalang fufu sebagai produk unggulan.
Bahan yang
digunakan dalam pembuatan cakalang fufu adalah :
- Ikan
Cakalang
- Bambu
- Sabut
Kelapa/ Gonofu
- Daun
Woka
Alat yang digunakan dalam pembuatan cakalang fufu adalah
:
- Pisau
- Telenan
- Bak dan keranjang plastic
Adapun proses
pembuatannya adalah
sebagai berikut
:
- Ikan cakalang disiangi dengan cara dibuang isi perut dan insang
- Kemudian dibelah memanjang menjadi dua bagian dan dicabut tulang/duri tengahnya.
- Setelah itu ikan dicuci hingga bersih dari kotoran dan darah yang menempel.
- Ikan yang telah bersih kemudian siap untuk dipasang pada bambu (digepe).
- Selanjutnya ikan disusun di rak-rak besi (tungku asap) untuk kemudian dilakukan pengasapan dengan bahan bakar sabut kelapa. Pengasapan dilakukan selama kurang lebih 3 jam.
- Setelah matang ikan didingin-anginkan
- Ikan siap dipasarkan.
Pengolahan ikan
cakalang ini
menerapkan Zero
waste yaitu
optimalisasi
pemanfaatan limbah
ikan guna
meningkatkan manfaat
ekonomi, gizi
dan lingkungan. Atau
dengan kata
lain, Ikan
cakalang pada
proses pengolahan
fufu ini
habis terpakai
semua mulai
dari daging,
hati dan
isi perut
ikan, insang,
tulang bahkan
kulit, sehingga
dikatakan “ mengolah
ikan tanpa
limbah”.
Limbah berupa
isi perut
dari ikan
cakalang ini
di olah
menjadi makanan
woku yang
dibungkus dalam
daun woka.
Hati ikan
cakalang dibuat
bakasang yaitu
sejenis bahan
penyedap rasa.
Insang, Tulang
dan kulit
ikan cakalang
di buat
tepung ikan.
Kelompok
Ustafu yang
diketuai oleh ibu Marwiah Lahadji merupakan
kelompok tertua
di Kota
Bitung dan
telah banyak
menerima bantuan
atau program-program
pemerintah yang
diperoleh melalui
kelompok ini.
Selain melakukan
proses pengolahan
cakalang fufu,
dilakukan juga
kegiatan pertemuan
kelompok dan
dilaksanakan setiap
seminggu sekali
pada hari
Sabtu sore
di rumah
anggota kelompok
secara bergiliran.
Pertemuan ini
dilaksanakan untuk
saling bertukar
informasi atau
pemecahan permasalahan
yang menyangkut
kegiatan pengolahan
dan pemasaran
hasil. Pada
pertemuan ini
juga dilaksanakan
kegiatan arisan
kelompok dan
pembayaran iuran
kas kelompok.
Pendampingan
terhadap kelompok
oleh tenaga
penyuluh perikanan
dan tenaga
teknis dari
Dinas Kelautan
dan Perikanan.
Pertemuan dengan
pendamping dilakukan
setiap dua
minggu sekali
dan setiap
waktu sesuai
kebutuhan melalui
komunikasi tatap
muka, diskusi,
dan ceramah.
Pendampingan oleh Penyuluh Perikanan |
Olahan
Cakalang
fufu
dari
kelompok
ustafu
ini
dipasarkan
di
pasar
lokal
bitung
dan
pasar
di
luar
kota
bitung
seperti
pasar
bersehati,
karombasan,
bahu
di
Manado,
bahkan
sampai
ke
Pulau
Sangihe
dan
Gorontalo.
Keberadaan
kelompok
ini
dapat
memberikan
dampak
positif
bagi
terwujudnya
kesejahteraan
anggotanya.
Salah
satu
langkah
yang
tepat
memilih
bergabung
pada
kelompok
pengolahan
cakalang
fufu
USTAFU
ini,
sehingga
mendorong
keberhasilan
dalam
memanfaatkan
sumber
daya
hayati
kelautan
perikanan,
dan
meningkatkan
nilai
tambah
melalui
strategi
pengembangan
komoditas
berorientasi
pasar.
Usaha
pengolahan
cakalang
fufu
ini
diharapkan
dapat
memotovasi
kelompok
lainnya
di
kota
Bitung
guna
memberikan
dorongan
semangat
entrepreneur
secara
massif
untuk
mendukung
pembangunan
ekonomi
kelautan
dan
perikanan
dengan
konsepsi
Industrialisasi
Kelutan
dan
Perikanan.
Langganan:
Postingan (Atom)
FKPP Kota Bitung
Entri Populer
-
Soal kompetensi bidang perikanan dan kelautan (Soal CPNS TKB KKP) adalah merupakan soal test substansif kelautan dan perikanan yang diberik...
-
PENDAHULUAN Degr adas i eko siste m terum bu kar ang secar a umum diseba bkan oleh dua fak tor, yait u fak tor al ami ( autogen ic ...
-
PENDAHULUAN Sebagai negara kepulauan (juga dikenal sebagai negara maritim), Indonesia memiliki perairan yang sangat luas, dim...
-
LAPORAN TEMU WICARA DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA KOMISI IV DPR-RI DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BITUNG Oleh : Abdul Karim Anwar, ...
-
MENGENAL ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN Alat Bantu Penangkapan Ikan merupakan alat yang digunakan untuk mendukung kegiatan penangkapan ika...
-
DASAR HUKUM : UU No.31/ 2004 Tentang Perikanan yang telah diperbaharui dengan UU No. 45/2009 PP NO. 28/ 2004 Tentang Keamanan Mutu dan...
-
Pada kesempatan sebelumnya kami menulis tentang USTAFU yakni tempat usaha pengolahan ikan cakalang asap, atau bahasa manadonya Usaha Tampa ...
-
KemenPAN-RB Siapkan 11 Jababatan Fungsional, akibatnya Jabatan Eselon III dan IV Dihapus. Berita ini kami peroleh dari http://www.fajar...
-
Untuk Meningkatkan Kapasitas PENYULUH PERIKANAN KOTA BITUNG Maka BP4K Kota Bitung Mengukuhkan PENYULUH PERIKANAN SWADAYA 1. Lata...
-
Seperti yang dikutip melalui media online nasional http://kompas.com/ , Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokras...